KONI Kota Depok – Pelaksanaan test event Road to Asian Games 2018 cabang modern pentathlon dimanfaatkan untuk mencari atlet potensial. Olahraga ini mempertandingkan lima cabang sekaligus, yaitu anggar, renang, lari, menembak dan berkuda.
Ajang tersebut digelar di lokasi berbeda. Untuk renang diselenggarakan di Hotel Bumi Wiyata, lalu untuk cabang anggar dilaksanakan di DMall Depok, Sabtu (11/11). Sedangkan berkuda, lari dan menembak di Arthayasa Stable, Depok, Minggu (12/11). “Kami melaksanakan ini dalam rangka mencari atlet yang berkualitas yang bisa memberikan hasil terbaik,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (PP MPI) Anthony C Sunarjo.
Kejuaraan tersebut diikuti 21 atlet putra dan putri serta delapan orang dari unsur TNI. “Kami berharap ada atlet berkelas. Terutama dari TNI, pertimbangnya adalah bahwa atlet TNI memiliki bakal atlet yang cukup komplit. Selain cukup bagus di renang dan lari mereka umumnya sudah terbiasa dengan menembak,” terangnya.
Pada pelaksanaan test event itu, turut hadir delegasi teknik modern pentathlon dari Korea Selatan, Dongkook Chung. Selain itu ada juga instruktur asal Jerman, Bernhard Petruchinski. “Dia datang untuk membimbing kami dalam pembimbingan pertandingan wasit dan juri nasional untuk pertandingan modern pentathlon,” ujar Anthony.
Sementara itu, Dongkook menjelaskan bahwa pelaksanaan test event ini masih banyak yang perlu diperbaiki, baik dari sarana maupun prasarana termasuk wasit dan juri. Beberapa hal yang dia lihat termasuk tempat pertandingan sendiri masih minim fasilitas, sehingga usulan tambahan peralatan perlu.
“Sampai-sampai kami bawakan senjata untuk memastikan pertandingan di sini bisa menggunakan senjata laser sebagai salah satu syarat mutlak di kategori menembak. Apalagi belum lama ini kami baru selesai melaksanakan event dengan mengundang negara yang masih perlu mendapatkan ilmu perwasitan dan juri yang mumpuni. Untungnya lagi delegasi Indonesia rasa ingin belajarnya tinggi sekali sehingga terlihat betul bagaimana peningkatan kemajuan pengetahuannya,” papar Dongkook.
Jika mengikuti peraturan internasional, sesungguhnya semua pertandingan dari lima cabang tersebut digelar di satu tempat. Sehingga tidak ada waktu terbuang untuk berpindah tempat dari venue satu ke yang lain.
“Harapan saya suatu saat nanti Indonesia memiliki lapangan yang lengkap seperti itu, di dalamnya ada kolam renang sekelas internasional, di dalamnya ada gedung atau lokasi lapangan pertandingan anggar dan jalur yang sesuai untuk kelas lari dan menembak, terlebih lagi pada pertandingan berkuda utamanya bentuk lapangan khusus yang bisa dikombinasikan dengan olahraga lainnya di dalam modern,” imbuh Anthony.
RSS