KONI Kota Depok – Pembinaan olahraga sebenarnya merupakan program nasional yang di amanatkan lewat pembinaan olahraga di masing-masing daerah. Untuk itu sangat kurang pas dan tidak relevan bila cita-cita nasional untuk pengembangan prestasi olahraga dilakukan secara instan lewat pembelian atlet dari daerah lain bukan melalui pembinaan dari dini.
Sebenarnya apakah daerah tidak lagi malu untuk memboyong puluhan atlet berbakat dari daerah lain hanya sekedar untuk mengangkat gengsi daerah sesaat dengan dana milyaran yang sebenarnya sangat jauh dari cita-cita pembinaan olahraga nasional.
Kita tahu prestasj atlet-atket Asia Tenggara sudah bergulir dari beberapa tahun silam mulai dari Indonesia menjuarai beberapa kali SEA Games sampai sulit menjadi juara kembali.
Tampaknya kebiasaan bangga menjadi pemain lokal untuk mendapatkan upah maksimum menjadi trend atlet yang kurang memiliki keyakinan akan prestasi berikutnya. Bahkan yang berprestasi dunia pun masih juga berharap mendapat upah dari event-event setingkat daerah seperti Porda dengan menjadi atlet andalan daerah yang membayarnya.
Kalau sudah begini siapa yang membina dan dimana mereka hingga pembinaan tidak sejalan dengan rencana nasional, walau demikian negara ini tahu dan hingga kini belum ada penanganan khusus untuk memperbaiki sistem pembinaan yang salah.
Semoga kita sebagai manusia olahraga bisa memperkecil budaya yang kurang bagus ini bahkan bersatu untuk mencari solusi terbaik demi prestasi Indonesia bukan gengsi daerah semata, semoga.
RSS