KONI Kota Depok-Jembatan Panus merupakan sejarah yang sudah menjadi bagian dari pembangunan Kota Depok, jembatan ini dibangun pada tahun 1917 oleh seorang insinyur bernama Andre Laurens, julukan “Jembatan Panus” diberikan berdasarkan nama “Stevanus Leander” yang adalah seorang warga yang tinggal di samping jembatan tersebut, Namun untuk memudahkan lafal, nama itu disingkat menjadi “Panus”.
Pada masa pemerintahan Belanda, jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan penghubung antara Depok dengan Bogor dan ke Batavia. Dengan menggunakan getek, masyarakat memanfaatkan jalur perlintasan ini untuk mencapai tempat yang mereka tuju.
Sementara pada masa kini, Jembatan ini memiliki fungsi sebagai pemantau naiknya debit kiriman air dari Bogor saat musim penghujan. Hal ini dikarenakan, salah satu kaki jembatan itu digunakan sebagai tiang ukur memantau ketinggian air untuk mewaspdai banjir saat musim penghujan, khususnya bagi kepentingan warga Jakarta. Sama halnya dengan bangunan peninggalan Belanda lainnya, jembatan ini tetap kokoh berdiri padahal sering dihantam banjir hingga kini
Pada acara Kirab PON XIX jembatan panus lama memang tidak dilalui oleh rombongan yang dilalui adalah jembatan baru yang dulu dibangun pada tahun 1990 namun jembatan ini turut menjadi bagian saksi sejarah bahwa Penyelenggaraan Kirab api Pekan Olahraga PON XIX jawa barat melalui Kota Depok.(thk)
RSS