KONI Kota Depok, Senin 22 November 2021 – Hari ini, Senin (22/11) KONI Kota Depok mendapatkan Kunjungan Kerja (Kunker) dari Badan Pembentukan (Bapem) Peraturan Daerah (Perda) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor di Kantor KONI Kota Depok, Jl. Gelatik Raya No. 1, Depok Jaya, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok.
Maksud dan tujuan dari Kunker ini adalah untuk mempelajari Perda Kota Depok Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Keolahragaan, dimana DPRD Kota Bogor melalui Bapem Perdanya akan mengusulkan Rencana Peraturan Daerah (Raperda) yang sama, yakni tentang Penyelenggaraan Keolahragaan di Kota Bogor.
Yasep Setiakarnawijaya, Wakil Ketua III KONI Kota Depok beserta jajarannya menyambut baik kedatangan Bapem DPRD Kota Bogor.
Yasep menjelaskan bahwa Perda Kota Depok No. 8/2014 Tentang Penyelenggaraan Keolahragaan merupakan Perda yang mengacu pada Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional nomor 3 tahun 2005. Namun saat ini undang-undang tersebut akan direvisi untuk disempurnakan. Berkaitan dengan hal itu, maka Perda Kota Depok No.8/2014 nantinya juga akan direvisi, mengacu pada perubahan undang-undang tersebut.
Yasep juga menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Pusat dalam rangka mengembangkan olahraga nasional, saat ini sudah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Perpres tersebut saat ini sudah masuk tahap sosialisasi di sepuluh Provinsi, salah satunya Jawa Barat yang baru saja mengikuti sosialisasi pada beberapa waktu lalu.
Ada sedikit perbedaan antara Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional No. 3/2005 dengan Perpres No. 86/2021. Dimana Perpres mengenai DBON berisikan lebih kepada hal teknis, detail dan operasional jika dibandingkan dengan undang-undang tersebut.
“Menurut saya, kedepan jika akan merevisi Perda Kota Depok tentang Penyelenggaraan Keolahragaan yang sudah ada, maka harus mengacu juga pada DBON, dan Kota Bogor ketika ingin membuat Raperda maka juga harus mengacu dan memasukkan unsur yang ada pada DBON ini“, ungkap Yasep.
“Syukur-syukur jika dapat melakukan audiensi dengan Dinas Olahraga di Kota Bogor, karena mereka pasti sudah dapat informasi mengenai DBON, karena Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang sudah mendapatkan sosialiasi DBON ini“, tambah Yasep.
Salah satu amanat DBON adalah adanya olahraga unggulan atau prioritas. Dimana terdapat 14 cabang olahraga prioritas/unggulan. dan 5 cabang olahraga difabilitas (paralympic), dan 3 cabang olahraga populer/masyarakat.
Yasep juga menjelaskan bahwa amanat dari DBON yang mungkin berhubungan dengan Kota/kabupaten adalah, pertama Walikota/Bupati harus membentuk Tim Kordinasi Pelaksanaan DBON di tingkat Kota/Kabupaten, yang diketuai Kepala Daerah. Kedua, kota/kabupaten harus membina, minimal satu cabang olahraga unggulan itu, juga harus membina 5 cabor paralympic.
DBON yang memiliki tagline “Cetak Juara” ini intinya Ingin membentuk generasi indonesia yg bugar, berkarakter, berprestasi. Pada Olimpiade 2045, indonesia menjadi 5 besar di Olimpiade.
Seluruh kota/kabupaten diharapkan dapat mempedomani DBON dalam hal pembinaan, khususnya olahraga prestasi.
Terkait pelaksanaan Perda Kota Depok memang masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya.
“Meski demikian dengan adanya Perda ini, maka kita punya payung jika terjadi sesuatu, meskipun saat ini UUnya sedang direvisi. Kedepan KONI akan melakukan kordinasi dengan dinas terkait mengenai Kordinator olahraga DBON.”, ungkap Yasep
Sri Kusnaeni, Ketua Badan Pembentukan (Bapem) Perda DPRD Kota Bogor mengaku bahwa ia bersama anggota legislatif (aleg) yang tergabung pada Bapem Perda DPRD Kota Bogor mendapatkan banyak insight baru untuk penyusunan Raperda.
“Kami mendapatkan informasi baru dan berharga, dapat dijadikan informasi untuk Raperda yang sedang disiapkan. Biasanya ke tempat lain kami mendapatkan informasi terbatas, tapi di Depok kami diterima dengan baik dan bahkan full team yang hadir, maka banyak informasi yang kita dapat“, ungkap Sri Kusnaeni.
Sri Kusnaeni juga salut dengan pembinaan olahraga prestasi di Kota Depok, dimana meskipun dengan keterbatasan anggaran, namun tetap dapat meningkatkan prestasi, baik pada hasil Porprov 2018 dan PON XX Papua/2021 yang baru saja digelar beberapa bulan lalu.
Sri Kusnaeni berharap, pada masa yang akan datang Kota Bogor dengan Kota Depok dapat bekerja sama, salah satunya pada bidang olahraga prestasi.
“Apa yang di Kota Bogor dapat diambil, begitupun sebaliknya. Sebagai contoh dari segi ilmu yang dimiliki atau sarana prasarana, kita bisa saling sharing“, jelas Sri Kuenaeni.
Turut hadir pada pertemuan ini Sujarwo, Sekretaris Umum KONI Kota Depok, Asep M. Noor, Wakil Sekretaris II KONI Kota Depok, Deni Suprayogi, Kabid Binpres KONI Kota Depok, Wido Pratikno, Kabid Organisasi KONI Kota Depok, Jamal Muttaqien, WaKabid Organisasi KONI Kota Depok, Faiq Alfarabi, Biro Media & Humas KONI Kota Depondan Nana Priatna dan Jabon, Disporyata Kota Depok.
RSS