KONI KOTA DEPOK – Tak ada yang bisa menebak jalan hidup seseorang. Termasuk Aries Susanti Rahayu, 23 tahun, atlet panjat tebing andalan tim nasional Indonesia di Asian Games 2018 yang berjuluk Spider Woman, Wanita Laba-Laba.
“Saya tak punya darah keturunan atlet, bapak ibu juga cuma petani biasa di Grobogan, rumah saya,” ujar Aries ketika ditemui Tempo di Yogyakarta Senin 21 Mei 2018.
Aries menuturkan, ayahnya yang bernama F. Sanjaya dan ibunya, Mariati adalah petani yang pekerjaan sehari-hari mengurus sawah. Dua kakaknya, Dwi Santi Yuyuvita dan Astrea Susanti juga seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta dan milik kerabat.
Perempuan yang baru saja menyabet medali emas dalam kejuaraan dunia panjat tebing 2018 di Chonqing Cina untuk nomor speed itu menuturkan perkenalannya dengan panjat tebing juga seperti kebetulan saja.
“Pas SMP, saya sempat nonton pertandingan panjat tebing di tv, saya mikir ‘Wah seru juga ini olahraganya, bisa naik di tempat-tempat tinggi’,” ujar Aries yang mengenal panjat tebing sejak akhir tahun 2007 itu.
Tak berselang lama pasca menonton olahraga panjat tebing di TV itu, Aries yang kala itu masih duduk di kelas II SMP Negeri 1 Grobogan Jawa Tengah itu, ditawari guru olahraganya melihat dan bergabung dengan latihan panjat tebing di Grobogan.
Ia dan teman-temannya pun langsung setuju dan mengiyakan tawaran guru olahraganya yang bernama Yulianto itu.
“Kebetulan saat diajak bergabung itu, pengurus panjat tebing kabupaten Grobogan juga pas sedang mencari atlit dan bibit muda untuk disiapkan ikut lomba tingkat daerah, saya pun makin semangat gabung,” ujar anak ketiga dari tiga bersaudara itu.
Aries menuturkan alasan gurunya mengenalkan panjat tebing karena melihat basicnya sebagai seorang atlet cabang lari jarak pendek atau sprint yang menonjol di Grobogan saat itu.
“Saya sejak SD sampai SMP sudah ikut kejuaraan sprint dan sering menang untuk tingkat kabupaten, jadi alasan dikenalkan panjat tebing karena ada basic itu,” ujarnya.
Setelah dikenalkan panjat tebing itu oleh guru olahraganya itu, Aries makin tekun berlatih. Dara penyuka travelling pantai itu bahkan dalam waktu sekejap sudah menorehkan prestasi untuk organisasi daerahnya dengan menyabet medali emas kejuaraan tingkat kabupaten.
Baca: Fantastis, Panjat Tebing Indonesia Duduki Peringkat Satu Dunia
“Saat itu saya dapat hadiah pertama saya berupa uang yang kemudian saya belikan motor untuk transportasi ke sekolah,” ujarnya mengenang.
Dari berbagai prestasi tingkat daerah itu, karier Aries makin cemerlang. Ia kemudian ditarik pimpinan pusat FPTI untuk bergabung memperkuat tim nasional. Kecepatan Aries yang rata-rata mampu memanjat dinding setinggi 20 meter hanya dalam waktu kurang dari tujuh detik membuatnya makin dipercaya sebagai atlet andalan Indonesia untuk nomor speed.
Aries pun membuktikan, tatkala tampil di kejuaraan dunia panjat tebing melawan ratusan atlet dari puluhan negara ia selalu mendominasi. Baik kejuaraan di Rusia dan Cina yang digelar April-Mei 2018 lalu.
“Saya belum punya bayangan kapan meninggalkan panjat tebing, olahraga ini sudah terlalu menyatu dengan saya,” ujar Aries Susanti Rahayu, yang kini bersiap menghadapi Asian Games 2018 itu.
Sumber: https://asiangames.tempo.co/read/1091822/aries-susanti-rahayu-wanita-laba-laba-dari-grobogan-jawa-tengah
RSS